Friday, September 25, 2009

Agenda Rakernas

Dear all friend
National Board of youth ministry

This is the schedule of National Youth Leader Meeting 2009:

Tuesday, Oct 13, 09

08.00 - 15.00 : registration
15.00 - 16.00 : Preparing
16.00 - 17.30 : Opening Ceremony
17.30 - 18.30 : Dinner
18.30 - 20.30 : Revival Service
* Praise & Worship Concert
By. Music Team from Local committee
* Session 1
"Reach people by our character"
By. Rev. Dr. MD Wakkary

20.30 - 22.00 : Fellowship Night
22.00. : Have a nice dream....

Wednesday, oct 14, 09

06.00 - 07.00 : Prepare urself
07.00 - 07.45 : Breakfast
07.45 - 09.00 : Session 2
"Be impact's people (dmd)"
By. Rev. Marcus Rumapuk
09.00 - 10.15 : Session 3
"Strategy to reach people (dmd)
By. Rev. Marcus Rumapuk

10.15 - 10.30 : Break

10.30 - 11.30 : Session 4
"How manage the organization to
reach people"
By. Rev. Robert Longkutoy M.Th
11.30 - 13.00 : Share Vision
* "Multimedia for evangelize"
By. Rev. Sammy Palit
* "Strong Leadership Strong
Evangelical"
By. Rev. Hanny Awuy
* "Reach young people by Praise &
Worship"
By. Rev. Jefta Kastanya
* "Mission in action"
By. Rev. Herry Lumatauw MA, M.Th

13.00 - 14.00 : Lunch

14.00 - 17.00 : Discussion / Meeting
* Host : Rev. Herry Pelealu MA
* Small Group Meeting
* Presentation
* Sharing
* Make conclusion

17.00 - 17.45 : Preparing
17.45 - 18.30 : Dinner
18.30 - 20.30 : Revival Service
* Praise & Worship Concert
By. Music Team from Local committee
* Session 5
"Biblical Mandate"
By. Rev. LE. Saerang

20.30 - 21.30 : Closing Ceremony
* Devotion
* Holy Commune

21.30 : have a nice dream of singapore


Thursday, oct 15, 09

05.00 - 05.45 : Wake up
05.45 - 06.00 : Go to Seaport
08.00 : arrive in singapore

08.00 - 22.00 : City Tour
* Community of Praise Church
* Hope of God Church
* Lunch
* Sentosa Island
* City of Singapore
* China Town
* Orchard Road (dinner)

Okay... We wait ur respond
God bless us abundantly...

ATTENTION

Komisi Pusat Pemuda GPdI, mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pemuda dan mengundang Pengurus Komisi Daerah Pemuda seluruh Indonesia, yang akan diadakan pada:

Hari/Tgl: Selasa 13 - Rabu 15 Oktober 2009
Tempat: Batam & S'pore
Agenda: Praise & Worship Concert, DMD, Leadership & Multi media

Qoute

  • Give by sincere is perfection, giving without sincerity is hypocrisy

  • Nothing happens unless first a dream.
  • we will lose everything someday except what we give to God
  • The big things is to do small things by the great heart
  • The Glory comes from the Glorifying God


Friday, September 18, 2009

COURTSHIP

Pastor Isiaka
September 15 at 10:16pm
Reply Tuesday, September 15, 2009

Memorise: "House and riches are the inheritance of fathers: and a prudent wife is from the LORD" (Prov 19:14)

Read: Genesis 29:11-20
11 And Jacob kissed Rachel, and lifted up his voice, and wept.
12 And Jacob told Rachel that he was her father's brother, and that he was Rebekah's son: and she ran and told her father.
13 And it came to pass, when Laban heard the tidings of Jacob his sister's son, that he ran to meet him, and embraced him, and kissed him, and brought him to his house. And he told Laban all these things.
14 And Laban said to him, Surely thou art my bone and my flesh. And he abode with him the space of a month.
15 ¶ And Laban said unto Jacob, Because thou art my brother, shouldest thou therefore serve me for nought? tell me, what shall thy wages be?
16 And Laban had two daughters: the name of the elder was Leah, and the name of the younger was Rachel.
17 Leah was tender eyed; but Rachel was beautiful and well favoured.
18 And Jacob loved Rachel; and said, I will serve thee seven years for Rachel thy younger daughter.
19 And Laban said, It is better that I give her to thee, than that I should give her to another man: abide with me.
20 And Jacob served seven years for Rachel; and they seemed unto him but a few days, for the love he had to her.
Courtship is a time to get to know each other - your strengths and weaknesses, likes and dislikes. It is also a time to be acquainted with the families of both partners. It is a time to plan the marriage. In some churches, long courtship of not less than two years is encouraged with the hope that with such time input, the couple will get to know each other quite well. But long courtship is not advisable because it can easily expose the partners to sexual temptation. Also, it has been discovered that there is a difference between courtship and real marriage. Some people pretend throughout the period of courtship, but reveal their true character after they have said 'I do'. One very important thing that must be done during this period is to obtain the parents' consent. If the sister's parents refuse to give their daughter to the brother, the couple should respect that decision and prayerfully approach the matter. It is wrong to go ahead with the marriage when consent has not been obtained. It amounts to stealing someone's daughter! How would you feel if a man without your consent forcefully takes and weds your daughter? You would feel terrible. Unfortunately, some homes are products of stolen daughters. If you stole another man's daughter, go and restitute. If not, apart from opening a door for curses to operate in your family, be ready to lose your daughters to men you detest.

Moreover, the courting couple must undertake marriage counselling lessons. This will guide them on how to live the married life. One issue that is very pertinent on the journey into marriage is the dowry (Exo 22:17). During the native law and custom ceremony, apart from providing the items on the list given you by the parents of the lady (with the exception of alcohol and any fetish thing), you will be required to pay the dowry. Without paying this, your marriage is not valid. Today, some couples have been living together for years. Some even have several children from that union yet they have not paid the dowry and fulfilled the obligations of a true marriage. Such people are living in fornication! They are not yet married! If you are in such a situation, see your pastor or senior pastor for counselling. You need to go and ratify that marriage so that you will stop being a fornicator. Besides, if you are born again but have not ratified this, the enemy will constantly use it as a legal ground to torment or attack you and withhold your blessings.

Thursday, September 17, 2009

Ditangkap polisi



Seorang pemuda ditangkap polisi.

Polisi :"Apa saudara tidak melihat bahwa lampu itu merah ..!!"
Pemuda : "Saya melihat Pak..! tetapi saya tidak melihat Bapak !"

Seorang Batak ditangkap Polisi

Polisi : "Kutilang Kau...!!"
Batak : "Apa Kau bilang ...!! Perkutut Kau ...!!

Pendeta sibuk

Seorang Pendeta yang sangat sibuk, berangkat melayani dengan terburu buru. Dia berdoa sambil mengeluarkan mobilnya dari garasi...tolong Tuhan

Di jalan Toll/ high way ..dia ngebut kencang sekali dan ...brak....!!! tabrakan hingga meninggal.

Di sorga ... pendeta tersebut sempat tanya agak protes dikit sama Tuhan ... Tuhan..kenapa engkau tidak tolong saya.. kenapa Malaikat tidak lindungi saya ...?

Tuhan menjawab: "Malaikat ku menyertaimu ... ketika akhirnya mereka mengejarmu ...engkau sudah terkapar... engkau menyetir lebih cepat dari malaikat Ku .!!!"

................
Note: Mailaikat-pun tahu batas maksimum kecepatan Seharusnya kita juga !!!

Indonesia, apanya yang hebat ?



Seorang bapak sedang asyik berbincang-bincang dengan anak laki2xnya di teras depan rumah.

"Tim Kesebelasan di Piala Dunia Perancis 98 ini hebat2x ya, Pak?!", tanya si anak.

"Tentu!", jawab sang Bapak sambil mengelus-elus rambut anaknya.

"Kalau, Tim Brasil, terkenal apanya yang hebat, Pak?", tanya si anak.

"Duo-striker!", jawab sang Bapak.

"Kalau tim kesebelasan Argentina, apa yang hebat?", tanya si anak.

"Defender!", jawab sang Bapak.

"Kalau Tim Paraguay, Pak?", tanya lagi si anak.

"Goal-keeper!", jawab sang Bapak.

"Kalau Tim Indonesia, Pak?", tanya si anak penasaran.

"Komentator!!!"

????!!!!!!!

Salah Masuk



Seorang pemuda yang melamar pekerjaan di sebuah perusahaan swasta nasional, harus menjalani pemeriksaan kesehatan jasmani sebelum diterima.
Di rumah sakit, oleh suster dia diberi termometer untuk mengukur panas badan. Sang pemuda berpikir, bagaimana cara memakai termometer itu. Karena ia sering menonton film di TV yang biasanya orang memakai termometer di mulut, maka ia pun memasukkan termometer itu ke mulutnya. Setelah beberapa saat kemudian, suster datang menghampiri si pemuda itu
dengan wajah terkejut sambil berteriak,

"Ya ampun!! Itu bukan untuk di mulut! Tapi dimasukkan ke sini!", kata suster sambil menunjuk ke ketiaknya.

????!!!!!!

Lurus, jalan terus !


Di sebuah ruas jalan protokol JakPus, terpasang Rambu2x LaLin yang bertuliskan 'LURUS JALAN TERUS!'.

Ketika seorang pemuda pengendara sepeda motor melaju kencang di jalan tersebut, tiba2x, ada pengendara sepeda motor di depannya yang menghentikan motornya secara mendadak. Akibatnya, si pemuda inipun harus menghentikan motornya segera untuk menghindari tertabraknya motornya dengan pengendara di depannya itu. Dia pun mulai turun dari motornya menghampiri si pengendara itu dan berkata,

"Hei, Mas! Kenapa kamu berhenti mendadak di depan saya? Itu bisa membahayakan saya, tahu?! Baca 'tuh! Rambu2x di sana, LURUS JALAN TERUS!", kata si pria muda itu dengan nada kesal.

Sesaat kemudian,

"Maaf, Mas!", jawab si pengendara sepeda motor sambil membuka helm-nya , "Saya 'kan kriting, Mas!"

Tiga Missionaris


Tiga orang missionaris masuk pedalaman Kalimantan beberapa puluh tahun lalu, dan mereka ditangkap oleh suku terasing yg menolak injil. Mereka diadili dan dijatuhkan hukuman mati.

Sang raja ingin memberi mereka kesempatan hidup jika mereka bisa memenangkan game yang diberikan untuk mereka. Raja memerintahkan mereka masuk hutan dan mencari 10 ex buah-buahan yg sejenis. "Untuk apa buah itu" tanya misionaris, "nanti saja saya terangkan dan Jangan coba-2 lari karena hutan itu kawasan mereka" pesan Raja sebelum 3 missionaris
itu pergi mencari buah.

Tidak lama kemudian 2 missionaris itu kembali, seorang membawa 10 mangga dan seorang membawa 10 arbei, seorang lagi entah kemana. Raja segera memulai 'game' dengan 2 missionaris itu.. sangat simple !! Yang pertama silahkan melempari yg kedua dengan mangga yg dimilikinya 10 buah. Jika setiap dilempari mereka bisa diam tak bersuara, mereka selamat.

Lemparan demi lemparan dimulai ...hati ingin berteriak "aduh" namun ditahannya ... namun lemparan ke 10 dengan mangga yg ranum pas kena jidatnya air sari merembes ke matanya dan dia berteriak ... dan diapun kalah.

Giliran yg punya arbei dilempari dengan arbei ...oleh temannyya dan karena arbei begitu kecil dengan tenang sang teman diam kuat-2 ketika dilempari. Pada lemparan ke 8 mendadak dia ketawa keras keras.. dan dia pun mati dibunuh karena dinyatakan kalah dalam game itu.

Keduanya masuk sorga dan ketika mereka bertemu, bertanyalah sang teman kenapa kamu ketawa keras-keras bukankah arbei yg kulempar tidak membuat kamu sakit ataupun geli ???

Jawab yg satunya" Ya .. memang... tetapi saya melihat teman kita yang ke tiga muncul dari hutan bawa DUREN !!! " "Bangga lagi !!"

Pria Pemberani



"Saya mau mencabutkan gigi!," seorang pria muda dan kekar berkata kepada dokter gigi ketika ia masuk ke
kamar periksa bersama istrinya, "Dan kami tidak bisa lama2x, kami buru2x. Jadi, tidak perlu suntik bius
lokal atau Novacaine atau apa saja."

"Wow," kata dokter gigi, "Anda seorang pria yang sangat pemberani! Mana gigi yang mau dicabut?"

"Tunjukkan kepadanya gigimu yang rusak itu, Susi!", kata pria itu kepda istrinya.

???????!!!!!!!!

Kejujuran



"Kalau kamu mau bekerja di sini, anak muda," kata Kepala Personalia, "Kamu harus selalu menjaga kebersihan di perusahaan ini. Apakah tadi kamu membersihkan sepatumu dikeset sebelum memasuki kantor ini?"

"Oh, sudah, pak."

"Dan satu lagi, kami juga sangat menghargai kejujuran. Di pintu depan kantor ini, harap kau ketahui anak muda, tidak pernah ada keset kaki!"

Ingin Gemuk



Tidak seperti wanita pada umumnya yang ingin badannya langsing, si Cindy ingin dirinya menjadi agak gemuk, karena memang sejak kecil badannya sangat kurus.

Suatu hari Cindy pergi ke seorang Pendeta dan minta didoakan. "Pak Pendeta, tolong doakan saya Pak, saya sudah makan sebanyak mungkin, tapi... saya tetap saja kurus kering", kata Cindy. Lalu berdoalah mereka. Setelah itu sebelum Cindy pulang
Pak Pendeta berkata pada Cindy,

"Tahukah kau anakku, kalau Tuhan sudah menubuatkan bahawa kau tidak akan kurus lagi ?"

"Ah, benar Pak ? Puji Tuhan ! ngomong-ngomong, dimana ayatnya Pak ?"

Lalu Pendeta mtersebut membuka Yesaya 54:3 dan membacanya keras-keras :

" Sebab engkau 'kan mengembang ke kanan dan ke kiri !".............

Salah Tegur


Di salah satu hotel di kota Yogyakarta dalam suatu seminar, seorang Bapak Tua menghampiri seseorang, dan menegurnya,

"Saya nyaris tidak mengenalimu lagi. Kau berubah banyak sekali.
Rambutmu sudah lain. Kau kelihatan lebih pendek, sudah tidak
pakai kacamata. Apa yang terjadi denganmu, Anwar!?"

"Tapi saya bukan Anwar!", jawab laki-laki yang ditegur.

"Luar biasa! Namamu pun sudah kau ganti juga rupanya!"

@#$%{*&%@#~??!!

Robinson Crusoe



Di suatu pulau Papua Timur, adalah dua orang pria yang sedang bercakap-cakap. Yang satu seorang buangan, suku pedalaman yang bernama Friday, dan satunya seorang yang terdampar karena kapalnya menubruk karang, yang bernama Robinson Crusoe.

Friday :

"Master, mengapa kamu menganggap saya sebagai temanmu?"

Robinson:

"Friday, karena kamu adalah satu-satunya penghuni pulau ini yang tidak memusuhiku."

Friday :

"Mengapa master menamakan saya Friday?"

Robinson:

"Karena pada hari itulah aku memberi nama untukmu. Jadi, kau kupanggil seperti nama hari itu."

Friday :

"Friday itu artinya apa master?"

Robinson:

"Friday artinya Hari Jum'at."

Friday :

"Kalau 'master' itu artinya apa?"

Robinson:

"Master artinya Tuan atau Majikan."

Friday :

"Jadi!!! Master menganggap bahwa master adalah Majikan saya?! Tidak!!! Master bukan majikan saya .... dan master bukan teman saya!!"

Robinson:

"Lho .. lho.. lho.. memangnya ada apa ... biar saya ....."

Friday :

"Tidak bisa!!!! Pokoknya saya tidak mau mengakui master sebagai majikan saya!!!!!

Robinson:

"Sebentar to ....."

Friday :

"Pokoknya tidak .... TITIK!!!!"

Robinson:

"Baiklah ... begini saja, kalau kamu menganggap saya majikanmu dan kamu tidak suka, tidak apa-apa. Tapi ... saya punya ide ....... Bagaimana kalau kamu menjadi budak saya??"

Friday :

"Lhaaaa .... Itu baru namanya teman, master!!!"

?????!!!!!!

Iman 3 Orang Nenek


Ada 3 orang nenek-nenek berdoa dan berpuasa selama 7 hari 7 malam. Karena Iman mereka maka Malaikat Tuhan turun atas mereka dan...

Malaikat:

"Apa permintaanmu sehingga kamu berdoa dan berpuasa selama 7 hari 7 malam?"

Nenek" :

"Kami ingin menjadi muda kembali."

Malaikat:

"Baiklah karena iman kalian maka aku akan mengabulkan permintaan kalian. Tetapi dengan satu syarat yaitu kalian harus menyeberangi Sungai Yordan dan berkata apa yang menjadi keinginan kalian."

Nenek:

"Terima kasih Malaikat!!"

Nenek 1:

"Aku ingin seperti Deasy Ratnasari!!" (Byuurr!! si nenek menyeberangi sungai Yordan dan memang mujizat si nenek menjadi Deasy Ratnasari).

Nenek 2:

"Ah!! Nenek pertama hanya terkenal se Indonesia saja, aku mau terkenal se Dunia!. Mmm apa ya? Oh iya Madonna!!" (Byuurr!! dan terjadilah menurut apa yang dikatakannya).

Nenek 3:

(Berpikir keras)"Kalo nenek pertama terkenal se Indonesia"(Sambil berjalan mendekati sungai)"Kalo nenek kedua terkenal se Dunia, kalo aku apa ya?" (Karena ke bingungan dan tidak hati-hati akhirnya si nenek terpeleset dan berteriak EEE JARAN!!!, maka terjadilah menurut perkataannya.)

NB : JARAN adalah istilah Jawa Timuran yang artinya Kuda.

Kepingin Mancing


Setelah terapung-apung selama 40 hari, anak-anak Nuh mulai merasa bosan. Mereka mencoba mencari kegiatan untuk mengisi waktu. Sedang Nuh berbicara dengan istrinya, terdengar teriakan dan bunyi gaduh di bahtera. Nuh segera berlari untuk melerai anak-anaknya:
Nuh : Hei jangan bertengkar, ada apa ini !!!??
Ham : Itu Pa, Yafet enggak mau ngalah??
Nuh : Kenapa Yafet ?
Sem menengahi : Begini Pa, Saya bersama Yafet mau pergi mancing, tapi adik Ham mau ikut mancing juga.
Nuh : Kenapa kamu tidak ajak adikmu?
Sem : Bagaimana bisa diajak, cacingnya kan cuman ada sepasang.....
Nuh : ........???

Seperti Yesus



Seorang tua kaya sebatang kara terbaring sakit di rumah sakit. Harapan hidupnya sudah sangat minim, jadi ia menuliskan surat wasiatnya. Di saat menjelang ajal ada dua orang melawat di kamarnya. Dokter di sebelah kiri pembaringannya dan pendeta disebelah kanannya.

Sang pendeta berkata: "Pak, tidak usah kuatir kita sudah mengurus semua yang diperlukan untuk upacara pemakaman. Biayanya cuma $ 2000, tentunya bapak sudah menuliskan di surat wasiat bukan ?". Dengan suara pelan si sakit menjawab: "Oh, tentu saya sudah menyediakannya" dan kemudian berpaling ke pada dokter. Sang dokter bertanya: "Apakah untuk rekening rumah sakit sebesar $ 2000 juga sudah disiapkan pak?" yang dijawabnya sambil senyum "Sudah".

Kemudian dengan suara lirih (sampai ke dua orang pelawat itu perlu mengambil posisi lebih dekat), si bapak berkata: "Pendeta, saya akan segera meninggal. Saya akan meninggal seperti Yesus ya ?". Sang pendeta sesuai dengan panggilannya, memberikan penghiburan: "Oh, tentu, anda akan disambut ke rumah Bapa di surga seperti Tuhan Yes...", katanya. Namun dengan suara yang setengah dipaksakan, bapak ini memotong: "Bukan .. ! bukan itu yang kumaksud, saya meninggal seperti saat Yesus meninggal, diapit oleh dua orang penjahat ....".

Lebih Hebat !!



Dua orang ibu tua hendak pergi berbelanja ke pasar tradisional. Di tengah perjalanan mereka, banyak topik cerita yang sedang mereka diskusikan. Hingga pada suatu saat, mereka membicarakan tentang peristiwa tokoh Alkitab.

Ibu Menik :

"Bu ... Ibu ingat nggak cerita tentang nabi Yunus ... yang di Alkitab itu tuh ...?"

Ibu Menuk :

"Oooh ... iya .. iya .. Saya ingat. Memangnya kenapa bu ?"

Ibu Menik :

"Enggak ... saya cuma salut ... kok bisa ya dia betah tinggal di dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam ?"

Ibu Menuk :

"Aaah .. cuma itu ?? Ibu Menik tahu nggak, kalau peristiwa Yunus itu tidak seberapa dibandingkan dengan pengalaman suami saya ?"

Ibu Menik :

"Memangnya suami ibu Menuk itu siapa ? Orang hebat ...?!"

Ibu Menuk :

"Tentu ... Buktinya suami saya mampu memecahkan rekor nabi Yunus."

Ibu Menik :

"Maksud bu Menuk ?"

Ibu Menuk :

"Iya ... Nabi Yunus hanya sanggup berada di perut ikan besar selama tiga hari tiga malam saja, tapi suami saya ... lebih dari tiga hari tiga malam."

Ibu Menik :

"Berapa lama suami ibu tinggal di dalam perut ikan besar itu ?"

Ibu Menuk :

"Sampai sekarang ini !!"

Ibu Menik :

"???!!!!!"

Jawab Tuhan



Seorang wanita muda menderita stroke. Selama di meja operasi, ia merasakan berada di sebuah tempat yang indah seperti surga. Mungkin ini tandanya bagi dia bahwa ia sudah "mendekati ajalnya".

Di sana, Ia melihat TUHAN. Dan kemudian bertanyalah ia kepada TUHAN apakah ia akan menemui ajalnya. TUHAN menjawab tidak, ia masih mempunyai 30-40 tahun lagi untuk menikmati hidupnya.

Ia sembuh dan tetap tinggal di rumah sakit itu untuk menjalani operasi plastik pada kerutan di wajah, lipatan-perut, kadar lemak, dan lain sebagainya. Ia berangan-angan akan memamerkan dan memanfaatkan bentuk badannya selama hidup 30-40 tahun, dan melakukan banyak kesenangan sampai puas.

Setelah melewati masa penyembuhannya, ia pun diperbolehkan pulang.

Dia mulai keluar dari kamar pasien rawat inap-nya dan berjalan keluar dari rumah sakit itu. Dan sesampainya di halaman luar, tiba-tiba terhantamlah ia oleh sebuah mobil ambulan. Dan ... ia pun meninggal dunia.

Akhirnya, ia tiba di depan tahta TUHAN dan berkata, "TUHAN!!!! Mengapa Engkau panggil saya sekarang??!! Padahal TUHAN telah mengatakan bahwa saya masih mempunyai kesempatan hidup di bumi 30-40 tahun lagi??!!!."

"Ooh," Jawab TUHAN, "Maaf, saya tidak mengenal anda."

Telinga Terbakar



Ibu Gembus, yang sudah tua, datang kepada dokter; kedua telinganya terbakar.

"Apa yang terjadi pada ibu?", tanya dokter.

"Saya sedang menyeterika, lalu telepon berdering .....", cerita bu Gembus, kemudian menunjukkan terlinganya yang terbakar.

"Itu kejadian yang menimpa telinga kiri ibu, lalu yang kanan?", tanya dokter sambil mengamati telinga bu Gembus yang sebelah kanan.

"Lalu saya mau menelepon ambulans ....."

?????!!!!!!

Ratapan Anak Tiri



Ada sebuah cerita tentang seorang wanita yang diceraikan suaminya dan ia dikaruniai seorang anak laki2x berusia 12 tahun. Kemudian ia menikah lagi dengan laki2x lain setelah satu tahun hidup tanpa suami.

Bekas suaminya agak cemas tentang keadaan anaknya. Di suatu kunjungan akhir pekan, bekas suami ini bertanya kepadanya anaknya, "Bagaimana hubunganmu dengan ayah tirimu? baik?"

"Luar biasa!," jawab anaknya, "Dia membawa saya berenang setiap pagi, kami pergi ke sebuah danau. Dia mengayuhkan saya ke tengah danau dan saya berenang kembali ke tepi danau."

"Bukankah itu pelajaran renang yang sangat bagus dan bermanfaat untuk seorang anak seusia kamu?", tanya si ayah.

"Yaaah, lumayan juga. Hanya saja, bagian yang paling sulit adalah pada waktu saya keluar dari karung."

????!!!!!!

Pria Idaman



Seorang janda, mBok Rondho Dadapan namanya,bingung mencarikan jodoh untuk anak gadisnya yang semata wayang, Klething Kuning namanya.

"Nduk anakku yang cantik; mengapa engkau menolak semua lamaran pemuda2x di seluruh desa ini. Apakah mereka kurang tampan untukmu?", tanya sang ibu kepada Klething Kuning yang tidak kunjung bicara.

"Nduk, cah ayu! Sebenarnya, pria seperti apa yang engkau kehendaki?", rayu sang ibu, "si Ande-ande Lumut kau tolak, si Gembus kau tolak, si Bedun pun kau tolak?" Pria seperti apa yang kau cari itu nDuk, anakku?"

Akhirnya, si Klething Kuning pun angkat bicara,

"mBok, saya ingin menikah dengan seorang pria yang gagah, hitam manis, macho, berbulu lebat, berkumis dan berjonggot tebal. Selain itu, saya tidak mau, mBok! Tidak mau!!"

Dengan perasaan kesal, mBok Rondho Dadapan berteriak memanggil,

"Blacky! Blacky! Blacky!"

Asal Mula Hari Valentine




Ada berbagai opini mengenai asal mulanya Hari Valentine. Beberapa pakar ber-pendapat itu berawal dari St. Valentine, seorang Romawi yang jadi martir sebab menolak menyangkal Kristenitas. Ia meninggal pada 14 Februari 269, pada hari sama yang telah dicurah-hatikan untuk lotere/undian2 cinta kasih. Legenda pun ikut menambahkan bahwa St. Valentine meninggalkan secarik surat perpisahan pada putri sipir penjara, yang telah menjadi sahabatnya, dan ia tanda tangani dengan "Darii Valentien mu". Aspek lain kisah itu bercerita bahwa St. Valentine bertugas melayani sebagai imam di kuil pada masanya pemerintahan Kaisar Claudius. Claudius kemudian memenjarakan Valentine karena ia menentangnya. Dalam tahun 496 Paus Gelasius menetapkan 14 Februari sebagai penghormat-
an bagi Santo Valentine.

Lambat laun, 14 Februari menjadi tanggal bagi pertukaran pesan2 cinta kasih, dan St. Valentine menjadi Santo pelindung para kekasih.Tanggal itu ditandai dengan saling berkirim sajak [maupun puisi bertema kasih] dan hadiah2 sederhana seperti bunga2 dan gula2. Sering juga ada pertemuan sosial atau smacam pesta.

Di Amerika Serikat, nona Esther Howland tercatat sebagai yang pertama kali mengirimkan valentine. Valentine komersil pertama kali dikenalkan dalam tahun 1800'an dan kini tanggal itu telah menjadi sangat komersiil. Kota Loveland dinegara bagian Colorado, khususnya sekitar tgl. 14 Feb. bisnis kantor posnya membludak, sangat amat ramai! Semangat kebaikan berlanjut terus saat valentine dikirimkan keluar dengan kalimat dan ayat2 penuh sentimen, dan anak2pun menambah keramaian lewat pertukaran kartu2 valentine disekolah.


Versi lainnya:

Hari Valentine dimulai dlam zaman Kekaisaran Romawi. Dikota kuno Roma, 24 Feb. adalah hari raya untuk menghormati Juno. Juno adalah ratu para dewa2 dan dewi2 Romawi. Orang2 Roma juga mengenalnya sebagai Dewi para wanita dan pernikahan. Hari keesokan-nya, tgl. 15 Februari, mulailah Pesta Lupercalia.

Kehidupan para pemuda dan pemudi sangat keras terpisah. Meskipun begitu, ada salah satu kebiasaan diantara orang2 muda itu yang berupa mengundi nama. Pada malam menjelang festival Lupercalia, nama2 gadis Romawi ditulis di-carik2 kertas dan dimasukkan dalam bejana2. Setiap pemuda lalu mengambil selembar kertas bernama gadis tertentu dan jadilah mereka berpasangan selama festival dengan gadis terpilih itu. Terkadang perpasangan anak2 itu bertahan selama setahun penuh, dan sering2, merekapun bisa saling mencintai dan lalu sampai menikah.

Dibawah pemerintahan Kaisar Claudius II, Roma terlibat dalam banyak kampanye tidak populer dan penuh berdarah. Claudius si Kejam mengalami kesulitan menarik serdadu2 memasuki liga militernya. Ia kemudian percaya, alasannya ialah karena pria2 Romawi tidak ingin meninggalkan kekasihnya atau keluarganya. Akibatnya, Claudius membatalkan semua pernikahan dan pertunangan diRoma.

Santo Valentine yang baik itu adalah imam di Roma pada zamannya Claudius II. Ia dan Santo Marius membantu para martir Kristen dan dengan diam2 menikahkan pasangan2, dan untuk perbuatan baiknya ini St. Valentine ditahan dan diseret menghadap Prefek Roma, dipengadilan ini ia diputus-hukum dipukuli dengan balok kayu sampai mati dan kepalanya akan dipenggal. Ia mengalami mati kemartiran pada tgl. 14 Februari, sekitar tahun 270.

Pada zaman itu adalah kebiasaan di Roma, sungguhpun suatu kebiasaan amat kuno, untuk merayakan Lupercalia dalam bulan Februari, berpesta pora untuk menghormati suatu allah kafir. Dalam acara itu, ditengah bermacam jenis upacara penuh berhala, nama2 para gadis muda diletakkan dalam sebuah kotak, dan dari situ diambil sebagai undian sesuai gilirannya.

Para imam dizaman permulaan awal Gereja Kristen di Roma berusaha untuk menghilangkan unsur2 berhala dalam pesta2 itu dengan memakai nama2 para orang kudus sebagai gantinya para gadis. Dan sebab Lupercalia dimulai sekitar pertengahan Februari, para imam tampaknya telah memilih Hari Santo Valentine sebagai hari perayaan pesta baru ini. Jadi, tampaknya kira2 begitu lah: kebiasaan kaum pemuda untuk memilih para gadis sebagai valentine, atau para kudus sebagai pelindung untuk tahun mendatang, kiranya terjadi dalam cara ini. (JM)

Arloji dan Serbuk Kayu




(Tahukah anda bahwa problema yang kita hadapi akan berkurang seperempat hanya dengan membiarkan diri duduk secara tenang?)
----------------------

Seorang tukang kayu. Suatu saat ketika sedang bekerja, secara tak disengaja arlojinya terjatuh dan terbenam di antara tingginya tumpukan serbuk kayu. Arloji itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup lama. Ia amat mencintai arloji tersebut. Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan kembali arlojinya. Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri si tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu. Teman-teman karyawan yang lain juga turut membantu mencarinya. Namun sia-sia saja. Arloji kesayangan itu tetap tak ditemukan.
Tibalah saat makan siang. Para pekerja serta pemilik arloji tersebut dengan semangat yang lesu meninggalkan bengkel kayu tersebut. Saat itu seorang anak yang sejak tadi memperhatikan mereka mencari arloji itu, datang mendekati tumpukan serbuk kayu tersebut. Ia menjongkok dan mencari. Tak berapa lama berselang ia telah menemukan kembali arloji kesayangan si tukang kayu tersebut. Tentu si tukang kayu itu amat gembira. Namun ia juga heran, karena sebelumnya banyak orang telah membongkar tumpukan serbuk namun sia-sia. Kini cuman dia seorang diri saja, dan berhasil menemukan arloji itu.
'Bagaimana caranya engkau mencari arloji ini?' Tanya si tukang kayu.
'Saya hanya duduk secara tenang di lantai. Dalam keheningan itu saya bisa mendengar bunyi 'to-tak, tok-tak'. Dengan itu saya tahu di mana arloji itu berada.' Anak itu menjawab.

Antara Menjadi Emas dan Menjadi Arang




Alangkah senangnya jika terlahir sebagai emas yang keberadaannya selalu diidam-idamkan dan dinanti- nanti. Semua orang ingin menyentuhnya, memilikinya dan sangat bangga bila berada di dekatnya karena nilainya yang amat tinggi. Tak heran jika emas dijuluki sebagai logam mulia, karena kedudukannya yang amat tinggi di mata manusia. Banyak sekali manusia berkelahi memperebutkannya dan bahkan tak jarang sampai saling membunuh.

Adapun terlahir sebagai arang, agaknya kalau dapat akan dihindari oleh setiap insan. Sejak lahir jangankan digendong, disentuhpun tidak karena rasa takut akan terkotori olehnya. Mengenai nilainya, jangankan satu gram, satu karung pun masih banyak orang yang dapat memilikinya. Keberadaannya pun terkadang tidak terlalu
dirasakan.

Namun, semahal-mahalnya emas jika ia berada di lingkungan yang salah dia akan rusak. Emas bila terkena merkuri (air raksa) akan kehilangan nilainya. Emas ketika tersebar dan bercampur dengan tanah tidaklah ada nilainya.

Adapun arang, apabila ia berada di tempat yang sangat dingin, dimana orang sangat membutuhkan kehangatan, nilai sekarung arang jauh lebih berharga dari nilai emas satu bukit.

Dari analogi di atas nampak bahwa lingkungan tempat suatu benda berada dan nilai manfaat keberadaan suatu benda pada lingkungan tersebut merupakan faktor yang penting untuk menilai tingkat manfaat keberadaan suatu benda.

Ada benda lain yang juga dinilai sangat tinggi oleh kebanyakan manusia, yaitu intan. Intan yang jernih dan kokoh, dapat digunakan untuk menghancurkan batu-batuan dan dapat juga digunakan sebagai perhiasan. Jika diteliti lebih lanjut, ternyata unsur pembentuk intan dan arang adalah sama-sama karbon. Keteraturan posisi molekul karbon dalam intan tersebut menjadikannya kokoh dan indah. Hal yang menyebabkan intan jauh lebih mahal daripada arang adalah karena intan sangatlah sulit didapat dan sangat besar manfaatnya walaupun unsure pembentuknya sama-sama karbon.

Dapatkah arang berubah menjadi intan? Jika posisi-posisi molekul karbon dalam arang dipindahkan sehingga menjadi teratur, bukan tidak mungkin arang yang hina dina berubah menjadi intan yang mulia. Namun, hal ini membutuhkan energi yang amat besar. Jadi walaupun unsur pembentuk suatu benda sama, namun keteraturan letak molekul unsur pembentuk dalam suatu benda dapat menyebabkan benda yang satu lebih bernilai dari benda yang lain.

Manusia, sebagai wakil Tuhan di muka bumi, sangatlah diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dengan keberadaanya di atas bumi ini. Tuhan telah memerintahkan kita untuk senantiasa berhijrah.

Berhijrah bukanlah selalu berarti berpindah tempat secara fisik namun hijrah merupakan upaya berkesinambungan untuk dapat menjadi lebih bermanfaat bagi lingkungan tempat manusia tersebut berada.

Jika manusia merasa dirinya kurang dihargai dalam lingkungannya, ada 2 hal yang dapat ia lakukan, pindah secara fisik ke lingkungan yang lebih mendukung keberadaannya atau mengubah/menata ulang dirinya sehingga menjadi lebih bernilai dalam lingkungan tersebut, namun hal ini tentu saja membutuhkan energi dan upaya yang jauh lebih besar.

Anak Anjing

Sebuah toko hewan peliharaan (pet store) memasang papan iklan yang menaik bagi anak-anak kecil, "Dijual Anak Anjing".
Segera saja seorang anak lelaki datang, masuk ke dalam toko dan bertanya "Berapa harga anak anjing yang anda jual itu?" Pemilik toko itu menjawab, "Harganya berkisar antara 30 - 50 Dollar."
Anak lelaki itu lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa keping uang, "Aku hanya mempunyai 2,37 Dollar, bisakah aku melihat-lihat anak anjing yang anda jual itu?" Pemilik toko itu tersenyum. Ia lalu bersiul memanggil anjing-anjingnya.

Tak lama dari kandang aning munculah anjingnya yang bernama Lady yang diikuti oleh lima ekor anak anjing. Mereka berlari-larian di sepanjang lorong toko. Tetapi, ada satu anak anjing yang tampak berlari tertinggal paling belakang. Si anak lelaki itu menunjuk pada anak anjing yang paling terbelakang dan tampak cacat itu.
Tanyanya, "Kenapa dengan anak anjing itu?" Pemilik toko menjelaskan bahwa ketika dilahirkan anak anjing itu mempunyai kelainan di pinggulnya, dan akan menderita cacat seumur hidupnya.
Anak lelaki itu tampak gembira dan berkata, "Aku beli anak anjing yang cacat itu." Pemilik toko itu menjawab, "Jangan, jangan beli anak anjing yang cacat itu. Tapi jika kau ingin memilikinya, aku akan berikan anak anjing itu padamu."
Anak lelaki itu jadi kecewa. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, "Aku tak mau kau memberikan anak anjing itu cuma-cuma padaku. Meski cacat anak anjing itu tetap mempunyai harga yang sama sebagaimana anak anjing yang lain. Aku akan bayar penuh harga anak anjing itu. Saat ini aku hanya mempunyai 2,35 Dollar. Tetapi setiap hari akan akan mengangsur 0,5 Dollar sampai lunas harga anak anjing itu."
Tetapi lelaki itu menolak, "Nak, kau jangan membeli anak anjing ini. Dia tidak bisa lari cepat. Dia tidak bisa melompat dan bermain sebagaiman anak anjing lainnya."

Anak lelaki itu terdiam. Lalu ia melepas menarik ujung celana panjangnya. Dari balik celana itu tampaklah sepasang kaki yang cacat. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, "Tuan, aku pun tidak bisa berlari dengan cepat. Aku pun tidak bisa melompat-lompat dan bermain-main sebagaimana anak lelaki lain. Oleh karena itu aku tahu, bahwa anak anjing itu membutuhkan seseorang yang mau mengerti penderitaannya."

Kini pemilik toko itu menggigit bibirnya. Air mata menetes dari sudut matanya. Ia tersenyum dan berkata, "Aku akan berdoa setiap hari agar anak-anak anjing ini mempunyai majikan sebaik engkau."

Amazing Grace



Kebanyakan orang yang menyanyikan pujian: “Anug'rah yang menakjubkan, betapa indah kedengarannya, yang menyelamatkan sampah (wretch: good for nothing, devil, never do well, villain, rascal, rouge, …. MW Dictionary) seperti saya,” tidak lagi memiliki perasaan yang sama seperti yang dirasakan John Newton pada saat itu. Dan jika pernah ada sampah yang pernah diselamatkan secara luar biasa oleh anugerah Tuhan, maka orang yang menulis kalimat ini, menuliskannya sebagai suatu pernyataan pribadi.
John Newton, lahir di London, anak seorang kapten kapal yang sangat dihormati, pada awalnya mendedikasikan diri kepada pelayanan Kristen, akibat ibunya yang sangat taat. Pelatihan keagamaannya bermula pada masa kecil dan ketika dia berusia 4 tahun, dia dapat dengan lancar menghafalkan bait-bait dari Katekismus Wesminster dan lagu-lagu pujian karangan Isaac Watts. Ketika berusia 11 tahun, dia berlayar ke Mediterania bersama ayahnya, tetapi pada usia 17 tahun, dia meninggalkan semua atribut keagamaannya dan beralih pada penyembahan kepada iblis. Hanya karena kekasihnya Mary Catlett, yang dicintainya sejak 1742, tapi akhirnya baru dinikahi tahun 1750, yang menyinarkan sedikit cahaya kemanusiaan dalam hatinya.

Dia meninggalkan kapalnya, dan dibawa kembali seperti seorang tawanan. Sangat besar hukuman yang harus ditanggungnya, hingga dia berencana untuk melakukan bunuh diri, hanya karena cintanya yang sangat besar kepada Mary, yang tetap membuatnya bertahan. Setelah menjalani masa hukumannya, dia memulai suatu karier yang begitu keji, hingga teman-temannya mulai meragukan akal sehatnya.

Tinggal bersama beberapa waktu di antara para pedagang budak di Sierra Leone, dia diperlakukan sangat buruk oleh istri majikannya, seorang Portugis berkulit hitam. Belakangan kemudian, dia berkata,”Jika Anda pernah melihat saya begitu dalam mimpi buruk, dan malam hari sendiri mencuci pakaian saya di bebatuan, setelah itu mengenakannya walau masih basah, agar dapat kering di punggung saya ketika saya tidur; jika Anda pernah melihat saya sebagai seseorang yang begitu miskin yang ketika sebuah kapal berlabuh di pulau, malu kadang mendatangi saya hingga saya ingin menyembunyikan muka saya dibalik pepohonan, menghindari tatapan mata orang-orang asing; jika Anda tahu bahwa tingkah laku saya, prinsip hidup saya, dan hati saya masih lebih hitam dari kondisi fisik saya – betapa sangat kecil kemungkinan Anda akan membayangkan bahwa seseorang seperti itu dijaga dengan begitu baik dengan providensi dan kebaikan yang luar biasa oleh Allah.”

Kemudian ditambahkan, ”Satu-satunya keinginan baik yang tersisa hanyalah kembali ke Inggris dan menikahi Mary.”
Setelah dipermalukan dan penderitaan yang berlanjut, dia berada di atas sebuah kapal yang menuju ke Inggris, menghabiskan beberapa hari yang sepi di laut membaca “Imitation of Christ (Thomas A. Kempis).” Ketika sebuah badai besar mengamuk, dia menganggap dirinya seperti Yunus yang menjadi penyebab dan kutukan atas kehidupannya yang sangat rusak, atas angin yang luar biasa dan gelombang setinggi gunung yang mengancam kapal tersebut untuk karam. Tiba-tiba sebuah badai besar menghantam jiwanya. Dengan kesadaran yang telah dibangkitkan dia menganggap hari tersebut, 10 Maret 1748, sebagai hari 'ulang tahun' rohaninya.

“Saya menangis memohon kepada Tuhan dengan tangisan seperti pekikan yang muak didengarkan, tetapi tidak ditolak oleh Allah,” dia berkata. “Dan saya mengingat Yesus yang begitu sering saya acuhkan.”
Tetapi perubahan yang terjadi saat itu, hanyalah sebuah reformasi dari seseorang yang belum percaya. Selama 6 tahun berikutnya dia melakukan beberapa perjalanan dengan kapal yang dimilikinya, dengan membawa beberapa barang, bahkan budak-budak di beberapa kesempatan. Hingga ketika dia tiba di Liverpool tahun 1754, barulah dia menjadi orang Kristen yang lahir baru. Tetapi belum juga dia menyadari diri untuk terjun ke dalam suatu pelayanan yang telah dipersiapkan ibunya sejak dahulu. Secara bertahap dia mulai memusatkan segalanya kepada Kristus, dengan harapan bahwa suatu saat dia akan tertebus untuk dipanggil melayani Kristus. Setalah dua kali secara ajaib terselamatkan dari kematian, dana beberapa tahun belajar dan latihan yang sulit, dia diangkat sebagai pejabat kerasulan di Church of England pada bulan 16 Desember 1758. Enam tahun kemudian dia pergi ke Olney, dimana dia diurapi menjadi seorang diaken dan pendeta. Kebersamaannya dengan William Cooper menghasilkan diterbitkannya buku mereka berjudul “Olney Hymns.” Nomor 41, pada buku I, mengandung kisah hidup Newton dalam versi:
Amazing grace, how sweet the sound,
That saved a wretch like me;
I once was lost but now am found,
Was blind but now I see.
‘Twas grace that taught my heart to fear,
And grace my fears relieved;
How precious did that grace appear,
The hour I first believe.
Through many dangers, toils and snares,
I have already come;
‘Tis grace hath brought me safe thus far,
And grace will lead me home.

Perjalanan hidupnya berakhir di tahun 1779, pergi untuk melayani dua gereja di London. Di sana dia mencurahkan semua tenaganya untuk melayani Tuhan dengan setia hingga hayatnya tiba, 21 Desember 1807, di usia 82. Di nisannya tertulis seperti berikut:
“John Newton, Pejabat, seseorang yang dahulunya penentang Kristen dan penganut kebebasan, yang, oleh anugerah yang kaya dari Tuhan dan Juruslamat kita, Yesus Kristus, dijaga, dibaharui, diampuni, dan diurapi untuk memberitakan iman yang dahulu sangat berusaha dihancurkan olehnya, hampir 16 tahun di Olney di Bucks, dan 28 tahun di gereja ini.”
Kemudian ditambahkannya,”Dan saya dengan sangat serius mengharapkan bahwa tidak ada monumen lain dan tulisan lain kecuali hal yang dituliskan ini, yang dibuat atas nama saya.”
Tuhan, buatlah aku sadar akan dosa-dosaku. Buatlah aku sadar juga dengan anugerah-Mu yang agung – anugerah-anugerah kehidupan setiap hari dan anugerah keselamatan yang ajaib dan indah

Words: John Newton, 1725 – 1807, Olney Hymns (London: W. Oliver, 1779). Exception: the last stanza is by an unknown author; it appeared as early as 1829 in Baptist Songster, by R. Winchell (Wethersfield, Connecticut), as the last stanza of the song “Jerusalem My Happy Home.” Music: “New Britain,” in Virginia Harmony, by James P. Carrell and David S. Clayton (Winchester, Virginia: 1831)
G G7 C G
Amazing grace! How sweet the sound
G D/D7
That saved a wretch like me!
G G7 C G
I once was lost, but now am found,
Em G D G
Was blind but now I see.
'Twas grace that taught my heart to fear,
And grace my fears relieved;
How precious did that grace appear
The hour I first believed!
Through many dangers, toils, and snares,
I have already come;
'Tis grace has brought me safe thus far,
And grace will lead me home.
The Lord had promised good to me,
His word my hope secures;
He will my shield and portion be
As long as life endures.
Yea, when this flesh and heart shall fail,
And mortal life shall cease,
I shall possess, within the veil,
A life of joy and peace.
The earth shall soon dissolve like snow,
The sun forbear to shine;
But God, Who called me here below,
Shall be forever mine.
When we’ve been there ten thousand years,
Bright shining as the sun,
We’ve no less days to sing God’s praise
Than when we’d first begun.

Allah Bapa Seperti Pemulung

"Ada satu hal di mana TUHAN tidak berkuasa untuk melakukannya" TUHAN tidak berkuasa untuk tidak menepati janjiNYA. Ia begitu setia akan janjiNYA.(Mazmur 12:7)

Suatu hari Guru sekolah minggu memberikan tugas kepada murid-muridnya: Seperti apa Allah Bapa itu? "Untuk mudahnya, kalian harus melihat Dia sebagai seorang Bapa.. seorang papi," ujar guru tsb.

Minggu berikutnya, guru tsb menagih PR dari setiap murid yang ada. "Allah Bapa itu seperti Dokter!" ujar seorang anak yang papanya adalah dokter. "Ia sanggup menyembuhkan sakit penyakit seberat apapun!" "Allah Bapa itu seperti Guru!" ujar seorang anak yang lain. "Dia selalu mengajarkan kita untuk melakukan yang baik dan benar." "Allah Bapa itu seperti Hakim!" ujar seorang anak yang papanya adalah hakim dengan bangga,"Ia adil dan memutuskan segala perkara di bumi." "Menurut aku Allah Bapa itu seperti Arsitek. Dia membangun rumah yang indah untuk kita di surga!" ujar seorang anak tidak mau kalah. "Allah Bapa itu Raja! Paling tinggi di antara yang lain!" "Allah Bapa itu pokoknya kaya sekali deh! Apa saja yang kita minta Dia punya!" ujar seorang anak konglomerat.

Guru tsb tersenyum ketika satu demi satu anak memperkenalkan image Allah Bapa dengan semangat. Tetapi ada satu anak yang sedari tadi diam saja dan nampak risih mendengar jawaban anak2 lain. "Eddy, menurut kamu siapa Allah Bapa itu?" ujar ibu guru dengan lembut. Ia tahu anak ini tidak seberuntung anak2 yang lain dalam hal ekonomi, dan cenderung lebih tertutup.

Eddy hampir2 tidak mengangkat mukanya, dan suaranya begitu pelan waktu menjawab,"Ayah saya seorang pemulung... jadi saya pikir... Allah Bapa itu Seorang Pemulung Ulung." Ibu guru terkejut bukan main, dan anak-anak lain mulai protes mendengar Allah Bapa disamakan dengan pemulung. Eddy mulai ketakutan. "Eddy,"ujar ibu guru lagi. "Mengapa kamu samakan Allah Bapa dengan pemulung?"

Untuk pertama kalinya Eddy mengangkat wajahnya dan menatap ke sekeliling sebelum akhirnya menjawab,"Karena Ia memungut sampah yang tidak berguna seperti Eddy dan menjadikan Eddy manusia baru, Ia menjadikan Eddy anakNya."

Memang bukankah Dia adalah Pemulung Ulung? Dia memungut sampah-sampah seperti saudara dan saya, menjadikan kita anak-anakNya, hidup baru bersama Dia, dan bahkan menjadikan kita pewaris kerajaan Allah.

Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

Efesus 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu sendiri melainkan pemberian Allah.

Our God is able! "Not by power, not by might, but by My Spirits, says the LORD" (Zach 4:6)

Aku Butuh TanganMu

Seorang suster. Setelah terjadi hujan lebat yang mendatangkan banjir dan menghanyutkan puluhan rumah penduduk di daerah kumuh Philipina, datang mengunjungi tempat itu. Ketika tiba di Smoky Mountain yang terkenal itu, suster melihat seorang anak berdiri telanjang di depan sebuah rumah. Dinding rumah yang terbuat dari sisa-sisa sampah itu telah terbawa banjir. Dengan pandangan sejenak, segala yang ada dalam rumah tersebut bisa dilihat tanpa hambatan apapun, karena memang rumah tersebut tak berdinding. Dengan penuh rasa belas kasih suster itu bertanya; “Di manakah ibumu?”

Tak ada jawaban yang keluar dari mulut anak itu. Matanya memandang jauh ke depan. Namun pancaran matanya mengatakan bahwa ia tak memiliki masa depan yang jelas. Ia telah kehilangan segalanya. Kedua orang tuanya telah hanyut bersama banjir. Dan satu-satunya yang kini ia miliki cumanlah sebuah rumah tak berdinding, sebuah rumah tak beratap. Matanya jauh menatap sebuah kehampaan.

Sang suster seakan mendapat pukulan yang keras dalam bathinnya. Kata-kata Yesus terdengar jelas di telinga suster itu; “Aku datang agar kamu memperoleh kepenuhan hidup.” Namun......apakah anak ini memperoleh kehidupan yang penuh?? Suatu kepenuhan dalam kehampaan?? Dalam kebisuannya, anak itu seakan berkata; “Aku butuh uluran tanganmu.”

Suster itu bertanya keras; “Yesus, apakah Engkaupun datang untuk anak yang malang ini?? Dan apakah yang harus aku perbuat???”
Peristiwa ini ternyata menjadi awal pertobatan suster tersebut, yang selanjutnya mengabdikan diri untuk hidup bersama kaum miskin, membantu mereka untuk bangun dan membantu diri sendiri.

Air Mendidih

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api. Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat, nak?" "Wortel, telur, dan kopi" jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras. Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, "Apa arti semua ini, Ayah?" Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi kesulitan yang sama, perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak.

Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras.

Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut. "Kamu termasuk yang mana?," tanya ayahnya. "Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?"

Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.

Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?

Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat. Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.

1001 Burung Kertas

Reo dan July adalah sepasang kekasih yang serasi walaupun keduanya berasal dari keluarga yang jauh berbeda latar belakangnya. Keluarga July berasal dari keluarga kaya raya dan serba berkecukupan, sedangkan keluarga Reo hanyalah keluarga seorang petani miskin yang menggantungkan kehidupannya pada tanah sewaan.

Dalam kehidupan mereka berdua, Reo sangat mencintai July. Reo telah melipat 1000 buah burung kertas untuk July dan July kemudian menggantungkan burung-burung kertas tersebut pada kamarnya. Dalam tiap burung kertas tersebut Reo telah menuliskan harapannya kepada July. Banyak sekali harapan yang telah Reo ungkapkan kepada July. “Semoga kita selalu saling mengasihi satu sama lain”,”Semoga Tuhan melindungi July dari bahaya”,”Semoga kita mendapatkan kehidupan yang bahagia”,dsb. Semua harapan itu telah disimbolkan dalam burung kertas yang diberikan kepada July.

Suatu hari Reo melipat burung kertasnya yang ke 1001. Burung itu dilipat dengan kertas transparan sehingga kelihatan sangat berbeda dengan burung-burung kertas yang lain. Ketika memberikan burung kertas ini, Reo berkata kepada July: “ July, ini burung kertasku yang ke 1001. Dalam burung kertas ini aku mengharapkan adanya kejujuran dan keterbukaan antara aku dan kamu. Aku akan segera melamarmu dan kita akan segera menikah. Semoga kita dapat mencintai sampai kita menjadi kakek nenek dan sampai Tuhan memanggil kita berdua ! “

Saat mendengar Reo berkata demikian, menangislah July. Ia berkata kepada Reo : “ Reo, senang sekali aku mendengar semua itu, tetapi aku sekarang telah memutuskan untuk tidak menikah denganmu karena aku butuh uang dan kekayaan seperti kata orang tuaku!” Saat mendengar itu Reo pun bak disambar geledek. Ia kemudian mulai marah kepada July. Ia mengatai July matre, orang tak berperasaan, kejam, dan sebagainya. Akhirnya Reo meninggalkan July menangis seorang diri.

Reo mulai terbakar semangatnya. Ia pun bertekad dalam dirinya bahwa ia harus sukses dan hidup berhasil. Sikap July dijadikannya cambuk untuk maju dan maju. Dalam Sebulan usaha Reo menunjukkan hasilnya. Ia diangkat menjadi kepala cabang di mana ia bekerja dan dalam setahun ia telah diangkat menjadi manajer sebuah perusahaan yang bonafide dan tak lama kemudian ia mempunyai 50% saham dari perusahaan itu. Sekarang tak seorangpun tak kenal Reo, ia adalah bintang kesuksesan.

Suatu hari Reo pun berkeliling kota dengan mobil barunya. Tiba-tiba dilihatnya sepasang suami-istri tua tengah berjalan di dalam derasnya hujan. Suami istri itu kelihatan lusuh dan tidak terawat. Reo pun penasaran dan mendekati suami istri itu dengan mobilnya dan ia mendapati bahwa suami istri itu adalah orang tua July. Reo mulai berpikir untuk memberi pelajaran kepada kedua orang itu, tetapi hati nuraninya melarangnya sangat kuat. Reo membatalkan niatnya dan ia membuntuti kemana perginya orang tua July.

Reo sangat terkejut ketika didapati orang tua July memasuki sebuah makam yang dipenuhi dengan burung kertas. Ia pun semakin terkejut ketika ia mendapati foto July dalam makam itu. Reo pun bergegas turun dari mobilnya dan berlari ke arah makam July untuk menemui orang tua July.

Orang tua July pun berkata kepada Reo :”Reo, sekarang kami jatuh miskin. Harta kami habis untuk biaya pengobatan July yang terkena kanker rahim ganas. July menitipkan sebuah surat kepada kami untuk diberikan kepadamu jika kami bertemu denganmu.” Orang tua July menyerahkan sepucuk surat kumal kepada Reo.

Reo membaca surat itu. “Reo, maafkan aku. Aku terpaksa membohongimu. Aku terkena kanker rahim ganas yang tak mungkin disembuhkan. Aku tak mungkin mengatakan hal ini saat itu, karena jika itu aku lakukan, aku akan membuatmu jatuh dalam kehidupan sentimentil yang penuh keputusasaan yang akan membawa hidupmu pada kehancuran. Aku tahu semua tabiatmu Reo, karena itu aku lakukan ini. Aku mencintaimu Reo................................

July “ Setelah membaca surat itu, menangislah Reo. Ia telah berprasangka terhadap July begitu kejamnya. Ia pun mulai merasakan betapa hati July teriris-iris ketika ia mencemoohnya, mengatainya matre, kejam dan tak berperasaan. Ia merasakan betapa July kesepian seorang diri dalam kesakitannya hingga maut menjemputnya, betapa July mengharapkan kehadirannya di saat-saat penuh penderitaan itu. Tetapi ia lebih memilih untuk menganggap July sebagai orang matre tak berperasan.July telah berkorban untuknya agar ia tidak jatuh dalam keputusasaan dan kehancuran.

Cinta bukanlah sebuah pelukan atau ciuman tetapi cinta adalah pengorbanan untuk orang yang sangat berarti bagi kita

COURTSHIP


Pastor Isiaka September 15 at 10:16pm Reply
Tuesday, September 15, 2009

Memorise: "House and riches are the inheritance of fathers: and a prudent wife is from the LORD" (Prov 19:14)

Read: Genesis 29:11-20
11 And Jacob kissed Rachel, and lifted up his voice, and wept.
12 And Jacob told Rachel that he was her father's brother, and that he was Rebekah's son: and she ran and told her father.
13 And it came to pass, when Laban heard the tidings of Jacob his sister's son, that he ran to meet him, and embraced him, and kissed him, and brought him to his house. And he told Laban all these things.
14 And Laban said to him, Surely thou art my bone and my flesh. And he abode with him the space of a month.
15 ¶ And Laban said unto Jacob, Because thou art my brother, shouldest thou therefore serve me for nought? tell me, what shall thy wages be?
16 And Laban had two daughters: the name of the elder was Leah, and the name of the younger was Rachel.
17 Leah was tender eyed; but Rachel was beautiful and well favoured.
18 And Jacob loved Rachel; and said, I will serve thee seven years for Rachel thy younger daughter.
19 And Laban said, It is better that I give her to thee, than that I should give her to another man: abide with me.
20 And Jacob served seven years for Rachel; and they seemed unto him but a few days, for the love he had to her.
Courtship is a time to get to know each other - your strengths and weaknesses, likes and dislikes. It is also a time to be acquainted with the families of both partners. It is a time to plan the marriage. In some churches, long courtship of not less than two years is encouraged with the hope that with such time input, the couple will get to know each other quite well. But long courtship is not advisable because it can easily expose the partners to sexual temptation. Also, it has been discovered that there is a difference between courtship and real marriage. Some people pretend throughout the period of courtship, but reveal their true character after they have said 'I do'. One very important thing that must be done during this period is to obtain the parents' consent. If the sister's parents refuse to give their daughter to the brother, the couple should respect that decision and prayerfully approach the matter. It is wrong to go ahead with the marriage when consent has not been obtained. It amounts to stealing someone's daughter! How would you feel if a man without your consent forcefully takes and weds your daughter? You would feel terrible. Unfortunately, some homes are products of stolen daughters. If you stole another man's daughter, go and restitute. If not, apart from opening a door for curses to operate in your family, be ready to lose your daughters to men you detest.

Moreover, the courting couple must undertake marriage counselling lessons. This will guide them on how to live the married life. One issue that is very pertinent on the journey into marriage is the dowry (Exo 22:17). During the native law and custom ceremony, apart from providing the items on the list given you by the parents of the lady (with the exception of alcohol and any fetish thing), you will be required to pay the dowry. Without paying this, your marriage is not valid. Today, some couples have been living together for years. Some even have several children from that union yet they have not paid the dowry and fulfilled the obligations of a true marriage. Such people are living in fornication! They are not yet married! If you are in such a situation, see your pastor or senior pastor for counselling. You need to go and ratify that marriage so that you will stop being a fornicator. Besides, if you are born again but have not ratified this, the enemy will constantly use it as a legal ground to torment or attack you and withhold your blessings.

COURTSHIP


Pastor Isiaka September 15 at 10:16pm Reply
Tuesday, September 15, 2009

Memorise: "House and riches are the inheritance of fathers: and a prudent wife is from the LORD" (Prov 19:14)

Read: Genesis 29:11-20
11 And Jacob kissed Rachel, and lifted up his voice, and wept.
12 And Jacob told Rachel that he was her father's brother, and that he was Rebekah's son: and she ran and told her father.
13 And it came to pass, when Laban heard the tidings of Jacob his sister's son, that he ran to meet him, and embraced him, and kissed him, and brought him to his house. And he told Laban all these things.
14 And Laban said to him, Surely thou art my bone and my flesh. And he abode with him the space of a month.
15 ¶ And Laban said unto Jacob, Because thou art my brother, shouldest thou therefore serve me for nought? tell me, what shall thy wages be?
16 And Laban had two daughters: the name of the elder was Leah, and the name of the younger was Rachel.
17 Leah was tender eyed; but Rachel was beautiful and well favoured.
18 And Jacob loved Rachel; and said, I will serve thee seven years for Rachel thy younger daughter.
19 And Laban said, It is better that I give her to thee, than that I should give her to another man: abide with me.
20 And Jacob served seven years for Rachel; and they seemed unto him but a few days, for the love he had to her.
Courtship is a time to get to know each other - your strengths and weaknesses, likes and dislikes. It is also a time to be acquainted with the families of both partners. It is a time to plan the marriage. In some churches, long courtship of not less than two years is encouraged with the hope that with such time input, the couple will get to know each other quite well. But long courtship is not advisable because it can easily expose the partners to sexual temptation. Also, it has been discovered that there is a difference between courtship and real marriage. Some people pretend throughout the period of courtship, but reveal their true character after they have said 'I do'. One very important thing that must be done during this period is to obtain the parents' consent. If the sister's parents refuse to give their daughter to the brother, the couple should respect that decision and prayerfully approach the matter. It is wrong to go ahead with the marriage when consent has not been obtained. It amounts to stealing someone's daughter! How would you feel if a man without your consent forcefully takes and weds your daughter? You would feel terrible. Unfortunately, some homes are products of stolen daughters. If you stole another man's daughter, go and restitute. If not, apart from opening a door for curses to operate in your family, be ready to lose your daughters to men you detest.

Moreover, the courting couple must undertake marriage counselling lessons. This will guide them on how to live the married life. One issue that is very pertinent on the journey into marriage is the dowry (Exo 22:17). During the native law and custom ceremony, apart from providing the items on the list given you by the parents of the lady (with the exception of alcohol and any fetish thing), you will be required to pay the dowry. Without paying this, your marriage is not valid. Today, some couples have been living together for years. Some even have several children from that union yet they have not paid the dowry and fulfilled the obligations of a true marriage. Such people are living in fornication! They are not yet married! If you are in such a situation, see your pastor or senior pastor for counselling. You need to go and ratify that marriage so that you will stop being a fornicator. Besides, if you are born again but have not ratified this, the enemy will constantly use it as a legal ground to torment or attack you and withhold your blessings.

Love


Pastor Jorma Kuusijärvi September 17 at 12:47am Reply
Day 39 / 39. Päivä Thursday / Torstai 17. September / Syyskuu

Why love is greater than faith? Because the final result is greater than the tools to achieve it. And why is love greater than mercy? Because the whole is greater than the small part of it.

LOVE THE FOUNDATION OF EVERYTHING
RAKKAUS KAIKEN PERUSTA

And hope does not disappoint us, because God has poured out his love into our hearts by the Holy Spirit, whom he has given us. (Romans 5:5)
Eikä toivo ole turha, sillä Jumala on vuodattanut rakkautensa meidän sydämiimme antamalla meille Pyhän Hengen. (Room. 5:5)

If I speak in the tongues of men and of angels, but have not love, I am only a resounding gong or a clanging cymbal. (1 Corinthians 13:1)
Vaikka minä puhuisin ihmisten ja enkelien kielillä mutta minulta puuttuisi rakkaus, olisin vain kumiseva vaski tai helisevä symbaali. (1. Kor. 13:1)

If I give all I possess to the poor and surrender my body to the flames, but have not love, I gain nothing. (1. Corinthians 13:3)
Vaikka jakaisin kaiken omaisuuteni nälkää näkeville ja vaikka antaisin polttaa itseni tulessa mutta minulta puuttuisi rakkaus, en sillä mitään voittaisi. (1. Kor. 13:3)

PRAYER POINTS / RUKOUSAIHEET

1 Ask God to put His love in our heart so in everything that we do we do it for love
Pyydä Jumalaa asettamaan rakkautensa sydämiimme, että teemme kaiken rakkaudesta

2 Ask for the Holy Spirit to enable us to do everything for love
Pyydä Pyhää Henkeä mahdollistamaan, että teemme kaiken rakkauden tähden

3 Be thankful for every talents that God gave, based on love, that enables us to do good things for family and others around us
Ole kiitollinen jokaisesta hyvästä, jonka Jumala antoi perustuen rakkauteen. Se mahdollistaa hyvien asioiden tekemisen perheellemme ja muille läheisillemme

4 Be thankful for the hope for us because of His love to us
Ole kiitollinen toivosta meissä Hänen rakkautensa tähden

CURSING THE BLESSED?

Pastor Isiaka September 17 at 5:08pm Reply Thursday, September 17, 2009

Memorise: "Shew thy marvellous loving kindness, O thou that savest by thy right hand them which put their trust in thee from those that rise up against them" (Ps 17:7)

Read: Numbers 23:19-26
19 God is not a man, that he should lie; neither the son of man, that he should repent: hath he said, and shall he not do it? or hath he spoken, and shall he not make it good?
20 Behold, I have received commandment to bless: and he hath blessed; and I cannot reverse it.
21 He hath not beheld iniquity in Jacob, neither hath he seen perverseness in Israel: the LORD his God is with him, and the shout of a king is among them.
22 God brought them out of Egypt; he hath as it were the strength of an unicorn.
23 Surely there is no enchantment against Jacob, neither is there any divination against Israel: according to this time it shall be said of Jacob and of Israel, What hath God wrought!
24 Behold, the people shall rise up as a great lion, and lift up himself as a young lion: he shall not lie down until he eat of the prey, and drink the blood of the slain.
25 And Balak said unto Balaam, Neither curse them at all, nor bless them at all.
26 But Balaam answered and said unto Balak, Told not I thee, saying, All that the LORD speaketh, that I must do?
"Shew thy marvellous loving kindness, O thou that savest by thy right hand them which put their trust in thee from those that rise up against them" (Ps 17:7).

If you go through the book of Psalms, one theme you will commonly find is trust. Those who trust God are blessed and highly favoured but those who do not, are miles from favour. In Jeremiah 17:7, God says the man who trusts in Him is blessed. A blessing is an invitation to all good forces in the universe to assist an individual. The highest prayer any pastor can give you is, 'God bless you'. When you are blessed, you will knock on one door and seven will open. This is why elders desire to transfer the generational blessing to their deserving children before they kick the bucket. The power behind spoken words is a function of who is saying it. If your brother says, 'God bless you, that is not a blessing but a greeting. But if your parent, husband or pastor says the same thing, it is not a greeting but a blessing because they have the authority to do so. When God blesses you, nobody can reverse it. It is surprising to see how some believers react to the curses of unbelievers as if such curses will truly come to pass. You should be afraid if you have broken the hedge of divine protection over you through sin, and if you have done something to attract such curses e.g. by eating your tithes. But if you have kept your Christian life intact, then Proverbs 26:2 says every attempt to curse you will be in vain.

It is very dangerous to curse the one God has blessed. Hence, in Genesis 12:3, God says whoever curses the One He has blessed automatically comes under a divine curse. From today, anyone who places a curse upon you will come under God's curse. In Numbers 22:12, God told Balaam the prophet that no matter what, he cannot curse those He has blessed. As long as you are born again and pleasing God, you are beyond the curse of men. Strive never to come under God's curse. That may be irreversible. Never trust in man. Put your trust in God and let Him decide how to help you. Are you seeing the blessings of God in your life? If no, first find out from yourself and then from God. This year, your blessings shall be evident.

ACTION POINT FOR TODAY
The blessings of some people and even believers are on hold because they cursed someone whom God has blessed. Guilty? Repent, restitute and break the curse.
You are special,
You are loved,
You are appreciated
My promise is to reply all mails

Pop Corn

Seekor bebek memasuki sebuah restoran. Lalu bebek itu segera memesan ke pelayan.

Bebek: "Bisa minta coca-cola?"
Setelah pelayan itu menyajikannya, bebek itu meminumnya hingga habis. Lalu bebek itu hendak memesan lagi.

Bebek: "Bisa minta pop-corn?"
Pelayan: "Maaf, kami tidak bisa memenuhi keinginan anda karena restoran kami tidak menyediakan pop-corn."
Bebek: "Baiklah." Lalu bebek itu pergi meninggalkan restoranitu setelah membayar coca-colanya."

Keesokan harinya, bebek itu mengunjungi restoran yang sama. Bebek itu pun dilayani oleh pelayan yang sama.
Bebek: "Bisa minta coca-cola?"
Setelah meminumnya hingga habis, bebek itu hendak memesan lagi.
Bebek: "Bisa minta pop-corn?"
Pelayan: "Maaf, seperti yang saya katakan kemarin restoran kami tidak menyediakan pop-corn."
Bebek: "Baiklah." Lalu bebek itu pergi meninggalkan restoran itu setelah membayar coca-colanya."

Hari ketiganya, bebek itu datang lagi dan dilayani oleh pelayan yang sama.
Bebek: "Bisa minta coca-cola?"
Setelah meminumnya hingga habis, bebek itu hendak memesan lagi.
Bebek: "Bisa minta pop-corn?"
Pelayan: "Lho khan saya sudah bilang 2 kali. Restoran kami tidak menyediakan pop-corn. Kalau anda meminta pop-corn lagi, nanti saya pakukan kamu ke tembok." Ancam pelayan itu karena kesalnya atas kecuekan bebek itu.

Bebek: "Baiklah." Lalu bebek itu pergi meninggalkan restoran itu setelah membayar coca-colanya."
Hari keempatnya, bebek itu datang lagi dan dilayani oleh pelayan yang sama dengan permintaan yang sama.
Bebek: "Bisa minta coca-cola?"
Setelah meminumnya hingga habis, bebek itu hendak memesan lagi. Pelayan itu pun bersiap-siap kalau bebek itu minta pop-corn.
Bebek: "Bisa minta paku?"
Pelayan (heran sekali): "Kami tidak mempunyai paku."
Bebek: "Kalau begitu saya minta pop-corn."
Pelayan: "???"

Wednesday, September 16, 2009

Harapan Seorang Ibu

Mataku sudah ingin dipejamkan. Tadi waktu tiduran di atas kasur jualannya Ambon di trotoar Jl. Darmo sambil mengobrol dengannya tiba-tiba aku jadi ngantuk. Mungkin karena udara malam yang sejuk membuat tubuh yang capek jadi mudah sekali mengantuk. Maka meski digoda oleh Ambon sebab aku hanya sebentar duduk-duduk di tepi jalan, aku tidak peduli. Aku ingin tidur. Jam di mobil sudah menunjukan pk 11.43. Aku memacu mobil melalui jalan-jalan Surabaya yang mulai sepi. Ketika sudah dekat gereja kulihat ada warung kecil jualan nasi bebek. Tiba-tiba perutku jadi lapar. Aku ingat belum makan sejak siang tadi. Maka aku parkir mobil dan makan nasi bebek, sebab rasa lapar mengalahkan rasa kantuk.

Kulihat beberapa tukan becak sedang asyik menikmati nasi bebek di piringnya masing-masing. Aku mengambil duduk di sebelah mereka. Sambil menanti pesanan aku memandang ke jalan. Kulihat ada seorang ibu dengan menggendong anaknya yang masih kecil duduk tidak jauh dari tempatku duduk. Dia pasti salah satu dari pengemis yang semakin banyak saja di Surabaya. Kadang aku sangat jengkel dengan pengemis-pengemis yang membawa bayi mereka dalam menjalankan profesinya. Kok tega sekali mereka membiarkan anak-anaknya tersengat sinar matahari di siang bolong atau sekarang membiarkan anaknya kedinginan di tengah malam. Tapi anehnya banyak bayi yang digendong itu tidur dengan pulas. Mereka tidak terganggu oleh panasnya matahari atau dinginnya malam. Konon bayi-bayi itu sudah diberi obat tidur sehingga bisa tidur terus. Konon bayi-bayi itu tidak akan bisa tumbuh menjadi anak, sebab mati dalam usia yang sangat muda akibat over dosis obat tidur.

Ibu itu duduk diam saja. Bayi yang dalam gendongannya tampaknya sudah tertidur. Pesananku sudah datang. Aku menikmati nasi bebek tanpa peduli lagi dengan ibu itu. Tapi pikiranku terusik, jangan-jangan aku melakukan kesalahan seperti pengalaman di atas kapal fery menuju Bali. Jangan-jangan aku menjadi orang kaya yang tidak peduli pada Lazarus yang miskin. Dalam perumpamaan yang diberikan oleh Yesus itu digambarkan bahwa Lazarus tidak pernah meminta pada orang kaya. Dia hanya diam dan memunguti remah-remah roti yang jatuh dari meja orang kaya. Orang kaya itu juga tidak mengusirnya. Mereka pribadi-pribadi yang diam. Tidak saling mengusik. Namun Allah menghukum orang kaya sebab dia tidak peduli pada Lazarus. Dia dihukum bukan karena dia kaya melainkan karena dia tidak peduli pada orang yang miskin. Dia tidak mempunyai kepekaan akan kediaman Lazarus.

Hatiku gundah dalam perdebatan. Aku ingin menetramkan hati dengan mencari alasan bahwa ibu itu memang pengemis yang jahat, sebab menggunakan anaknya untuk mencari uang. Ibu itu telah menjual anaknya hanya untuk beberapa ratus rupiah perhari. Ibu itu bahkan tega membunuh anaknya secara perlahan dengan memberikan obat tidur setiap harinya. Aku mencoba mencari alasan untuk menghindari tanggung jawabku sebagai orang Katolik. Aku ingin menikmati nasi bebek lalu pulang dan tidur.

Tapi pengalaman di fery terus terbayang. Selesai makan, aku menghampiri ibu itu. Kusapa dia. Aku mencoba membuka percakapan dengannya. Dia melihatku sejenak lalu mengalihkan pandangannya ke gelora 10 November yang megah. Kuajukan beberapa pertanyaan yang dijawabnya secara singkat-singkat. Kupikir mungkin dia sudah ngantuk dan tidak ingin diganggu. Kunyalakan sebatang rokok sambil berdiri hendak meninggalkannya. Tiba-tiba ibu itu mengatakan apakah aku mau membelikan dia makanan? Dia lapar dan tidak punya uang. Kutatap dia dalam-dalam. Aku berusaha mencari tanda dalam wajahnya. Apakah dia tidak bohong? Suasana yang temaram mampu menyembunyikan ekspresi wajahnya.

Aku memesan nasi bebek lagi dan dibungkus. Kupesan juga es teh yang dimasukan kantong plastik. Kuberikan semuanya pada ibu itu. Dia lalu menikmati makannya. Aku duduk kembali di sampingnya. Sambil makan ibu ini bercerita bahwa dia berasal dari suatu daerah di daerah selatan Jawa Timur. Dia datang ke Surabaya untuk mencari suaminya. Menurut kabar yang diterimanya dari beberapa orang bahwa suaminya bekerja sebagai tukang becak dan mangkalnya di Tambaksari, daerah di sekitar gelora 10 November. Tapi sudah dicari sejak siang tadi ternyata suaminya tidak ada. Dia sudah bertanya kepada beberapa tukang becak yang mangkal di depan gelora apakah mereka mengenal suaminya? Ternyata tidak ada satupun yang mengenal suaminya.

Menurut ibu ini sudah 7 bulan lebih suaminya tidak pulang. Dia belum pernah sekalipun melihat anaknya ini. Dia pergi meninggalkannya sejak dia hamil tua. Kemiskinan yang melanda mereka, membuat suaminya memutuskan untuk pergi ke Surabaya. Dia berharap di Surabaya akan ada pekerjaan yang bisa menghasilkan uang. Tapi ternyata sampai kini suaminya tidak pernah pulang dan uang yang dinantikan.