GloriaNet: Survei yang dilakukan oleh Yayasan Cinta Anak Bangsa YCAB dengan menyebarkan kuesioner dan dengan wawancara langsung kepada 515 orang penyandang masalah narkoba di 14 panti rehabilitasi di Jakarta membeberkan ternyata selama ini 251 orang di antaranya (48,7 persen) mengeluarkan biaya untuk narkoba rata-rata Rp 500.000 per minggu atau Rp 2 juta per bulan.
Sedangkan 210 orang lainnya (40,8 persen) mengeluarkan dana untuk membeli narkoba rata-rata Rp 500.000 sampai Rp 2 juta/minggu, 34 orang (6,6 persen) Rp 2 juta sampai Rp 4 juta/minggu, dan 20 orang (3,9 persen) di atas Rp 4 juta/minggu.
Dikatakan oleh Ketua YCAB Veronica Colondam kepada Pembaruan di Jakarta, baru-baru ini bahwa dari 515 orang penderita masalah narkoba itu, 461 orang adalah laki-laki dan 54 orang perempuan. Usia mereka rata-rata 20 hingga 23 tahun sebanyak 132 orang, 22 tahun sebanyak 55 orang, 21 tahun sebanyak 54 orang, 19 dan 24 tahun sebanyak 98 orang.
Menurut Veronica, sebelum ke-515 responden itu memasuki panti rehabilitasi, terakhir mereka menggunakan narkoba jenis putaw sebanyak 389 orang, shabu-shabu 70 orang, ganja 21 orang, kombinasi putaw dan shabu-shabu 15 orang, heroin 14 orang, dan ekstasi 6 orang.
Dia menambahkan, faktor yang menyebabkan keterlibatan mereka menggunakan narkoba diawali coba-coba 361 orang, frustrasi 74 orang, teman menawarkan 71 orang, dan dipaksa oleh temannya sebanyak sembilan orang.
Dari hasil wawancara langsung dengan 515 pasien panti rehabilitasi itu, mereka mulai mengenal narkoba sesudah mengenal rokok sebanyak 477 orang, dan sebelum mengenal rokok 38 orang.
Sebelum mereka masuk ke panti rehabilitasi, tempat-tempat yang mereka gunakan untuk menikmati narkoba adalah 233 orang menyatakan di rumah sendiri, 129 orang di rumah teman, dan 78 orang di sekolah atau kampus. (GCM/*)
No comments:
Post a Comment