GloriaNet: Seorang pria Filipina berusia 32 tahun memotong (maaf) alat vitalnya karena ia berkeyakinan lambang keperkasaannya ini telah mengarahkannya ke perbuatan dosa. Demikian diberitakan oleh Satunet.
Saudara pria mantan penjaga keamanan ini menemukannya tergeletak tergenang darah di gubuknya di Pulau Negros di selatan Filipina Senin pekan lalu, dengan sebagian alat vitalnya yang telah hilang.
"Ia pria yang baik dengan tujuh anak. Ia selalu membaca Injil," kata ibunya seperti dikutip Reuters Jumat lalu. Si pria nekat ini kini dirawat di sebuah rumah sakit di Bacolod City, sebelah selatan Manila. "Tindakannya mungkin dipicu oleh isi surat Matius 18:8," tambahnya.
Dalam ayat dari Perjanjian Baru memang dinyatakan, "Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang daripada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal."
Pria bernama Roland Magsipoc ini segera dilarikan ke rumah sakit di Bacolod di mana dokter berusaha memperbaiki alat vitalnya yang kini 20% lebih pendek. Saudaranya menyatakan tidak bisa menemukan potongan lainnya. Dokter juga menyatakan pada alat vitalnya ditemukan beberapa luka, yang mengindikasikan bahwa Roland telah berkali-kali memotong alat vitalnya.
"Langkah memotong alat vitalnya menunjukkan bahwa ia tidak waras, " ujar dokter yang menanganinya. Namun tidak disebutkan apakah ia akan menjalani evaluasi kejiwaan atau tidak.
Saat ini Magsipoc dilaporkan dalam kondisi stabil dan luka-lukanya mulai sembuh dalam dua pekan mendatang. Magsipoc juga disebutkan masih punya kemungkinan memiliki anak.
Ibu Magsipoc menyebutkan bahwa anaknya telah mengalami depresi dan terobsesi dengan Injil sejak istrinya pindah ke Manila untuk bekerja sebagai pembantu. Bahkan disebutkan ia sempat ingin dipaku di pohon kelapa. (GCM/*)
No comments:
Post a Comment